Senin, Januari 28, 2008

Bocah 4 Tahun Disunat Alam


TERSUNAT SENDIRI: Sudarsono (4) warga Kilongan, yang disunat alam ketika bermain di tengah guyuran hujan dan kilat, sore, kemarin. [Foto : Taufik Basri/Luwuk Post]

LUWUK-Warga Kilongan Kompleks Batu Bata, Selasa (22/1) kemarin sempat digegerkan dengan peristiwa seorang bocah bernama Sudarsono (4) putra Saipul dengan Tini, yang disunat alam. Kejadian tersebut terjadi pada saat hujan keras yang disertai kilat, jam 16.30 wita, kemarin.
Ibu Sudarsono menceritakan kembali kronologis kejadian yang terjadi terhadap diri anaknya sekitar pukul 16.30 wita sore. Sebagaimana kebiasaan anak-anak mandi saat hujan turun, bocah yang belum bersekolah tersebut tidak menyia-nyiakan peristiwa itu. Hanya dengan menggunakan baju dan tidak menggunakan celana, langsung saja bocah tersebut mandi hujan di sekitar rumahnya.
Selang beberapa saat kemudian Sudarsono kedinginan dan menuju ke rumah neneknya, Eem yang lokasinya tidak jauh dari rumah orang tuanya. Sampai di sana bocah itu menyuruh neneknya memakaikan celana. Namun, saat Eem melihat kemaluan anak tersebut sudah seperti disunat, langsung saja ibunya yang juga berada di rumah itu, langsung tanya sejak kapan bocah itu disunat. Mendengar pertanyaan dari Eem, ibunya yang belum sempat melihat bentuk kemaluan bocah tersebut, mengatakan pada Eem kalau itu hanya gigitan semut. Tapi betapa kaget dan paniknya Tini saat melihat kemaluan bocah itu persis seperti disunat. “Saya sempat kaget dan panik melihat kemaluan anak saya, “ungkapnya. Dan anehnya lagi kemaluan dari bocah tersebut tidak mengeluarkan darah sama sekali.
Menurut pengakuan Sudarsono (korban-red), saat dia mandi hujan, sama sekali dia tidak merasakan apa-apa. Apalagi merasakan kalau kemaluannya sakit, dia hanya mengatakan kalau mandi hujan hanya sebentar. Kali itu dia mandi hujan tidak lama karena badannya sudah merasakan kedinginan.
Dari peristiwa tersebut pihak keluarga Sudarsono belum berencana untuk melakukan pemeriksaan kapada pihak tim medis atau rumah sakit, karena keterbatasan biaya. Dia hanya berharap akan adanya pihak dari kesehatan untuk menanggapi hal yang terjadi itu. “Kalau boleh ada pihak kesehatan yang datang langsung, kami bersedia kok,“ jelasnya.(TAUFIK/LP ONLINE)

Tidak ada komentar: